SYAIR TANGGUNG JAWAB MORAL
Apabila kita membidikkan anak panah, perbuatan itu bukanlah milik kita: kita hanyalah laksana busur, yang melepaskan anak panah itu adalah Tuhan.
Hal ini bukan paksaan (jabr): ini adalah kekuasaan (jabbari)
yang dinyatakan untuk membuat kita rendah hati.
Kerendahan-hati kita merupakan bukti keterpaksaan, namun perasaan salah kita adalah bukti Kebebasan-kehendak.
Apabila kita tidak bebas, mengapa perasaan bersalah itu memalukan? Mengapa timbul rasa sedih dan bersalah serta malu?
Mengapa para guru marah kepada para muridnya? Mengapa pikiran-pikiran berubah dan membuat resolusi-resolusi baru?
Engkau dapat membuktikan bahwa para penuntut Kebebasan-kehendak itu mengingkari Paksaan Tuhan, yang tersembunyi bagai bulan di balik awan;
Namun ada sebuah jawaban yang baik untuk itu: dengar, tinggalkan kekufuran, dan pegang erat-erat Iman!
Ketika engkau jatuh sakit dan menderita kesakitan, kesadaranmu tergugah, engkau dilanda penyesalan yang dalam dan memohon kepada Tuhan untuk mengampuni dosa-dosamu.
Ketika kotornya dosamu diperlihatkan kepadamu, engkau memutuskan untuk kembali ke jalan yang benar;
Engkau berjanji dan bersumpah bahwa mulai kini engkau memilih gerak perbuatanmu adalah kepatuhan.
Maka, catatlah prinsip ini, O pencari: kesengsaraan dan penderitaan membuat seseorang sadar akan Tuhan; dan semakin sadar, semakin besar gairahnya.
Apabila engkau sadar akan adanya Paksaan Tuhan, mengapa engkau tak berputus asa? Di manakah bukti dari perasaanmu yang memikat dirimu terasa terbebani?
Bagaimana seseorang akan menggembirakan orang yang terbelenggu rantai?
Apakah tingkah-laku seorang tawanan sama seperti seorang yang bebas?
Apapun yang rasanya ingin kau perbuat, pastilah kau sangat tahu bahwa engkau dapat melakukannya.
Namun dalam hal perbuatan-perbuatan yang tidak engkau kehendak, engkau telah menjadi seorang Jabbariyah, engkau berseru, ”Ini adalah Takdir Tuhan.”
Para Nabi adalah kaum Jabbariah sejauh yang berkenaan dengan amal keakheratannya, para kafir adalah Jabbariah berkenaan dengan ihwal keakheratan.
Kerendahan-hati kita merupakan bukti keterpaksaan, namun perasaan salah kita adalah bukti Kebebasan-kehendak.
Apabila kita tidak bebas, mengapa perasaan bersalah itu memalukan? Mengapa timbul rasa sedih dan bersalah serta malu?
Mengapa para guru marah kepada para muridnya? Mengapa pikiran-pikiran berubah dan membuat resolusi-resolusi baru?
Engkau dapat membuktikan bahwa para penuntut Kebebasan-kehendak itu mengingkari Paksaan Tuhan, yang tersembunyi bagai bulan di balik awan;
Namun ada sebuah jawaban yang baik untuk itu: dengar, tinggalkan kekufuran, dan pegang erat-erat Iman!
Ketika engkau jatuh sakit dan menderita kesakitan, kesadaranmu tergugah, engkau dilanda penyesalan yang dalam dan memohon kepada Tuhan untuk mengampuni dosa-dosamu.
Ketika kotornya dosamu diperlihatkan kepadamu, engkau memutuskan untuk kembali ke jalan yang benar;
Engkau berjanji dan bersumpah bahwa mulai kini engkau memilih gerak perbuatanmu adalah kepatuhan.
Maka, catatlah prinsip ini, O pencari: kesengsaraan dan penderitaan membuat seseorang sadar akan Tuhan; dan semakin sadar, semakin besar gairahnya.
Apabila engkau sadar akan adanya Paksaan Tuhan, mengapa engkau tak berputus asa? Di manakah bukti dari perasaanmu yang memikat dirimu terasa terbebani?
Bagaimana seseorang akan menggembirakan orang yang terbelenggu rantai?
Apakah tingkah-laku seorang tawanan sama seperti seorang yang bebas?
Apapun yang rasanya ingin kau perbuat, pastilah kau sangat tahu bahwa engkau dapat melakukannya.
Namun dalam hal perbuatan-perbuatan yang tidak engkau kehendak, engkau telah menjadi seorang Jabbariyah, engkau berseru, ”Ini adalah Takdir Tuhan.”
Para Nabi adalah kaum Jabbariah sejauh yang berkenaan dengan amal keakheratannya, para kafir adalah Jabbariah berkenaan dengan ihwal keakheratan.

1. SYAIR AKU DI SINI
2. SYAIR JIWA SHALAT
3. SYAIR KEKASIH YANG BERKATA (AKU)
4. SYAIR TUHAN DI ATAS PUJIAN
5. SYAIR PENGETAHUAN ADALAH KEKUATAN
6. SYAIR NAMA KITA YANG SEBENARNYA
7. SYAIR PENGETAHUAN LANGSUNG
8. SYAIR TRADISI DAN INTUISI
9. SYAIR PERASAAN DAN FIKIRAN
10. SYAIR CINTA DAN TAKUT
11. SYAIR PENDAKIAN JIWA
12. SYAIR JALAN PENYANGKALAN
13. SYAIR PENYEBAB
14. SYAIR PABRIK TUHAN
15. SYAIR DUNIA WAKTU
16. SYAIR HAKEKAT DAN PENAMPAKAN
17. SYAIR TUHAN DI DUNIA
20. SYAIR CINTA LAUTAN TAK BERTEPI
21. SYAIR CINTA ALAM SEMESTA
22. SYAIR RUH ALAM SEMESTA
23. SYAIR SUMBER KEHIDUPAN
24. SYAIR TUJUAN PENCIPTAAN
25. SYAIR TAKDIR ILAHI
26. SYAIR MANUSIA MAKROKOSMOS
27. SYAIR MANUSIA SEMPURNA
28. SYAIR SAKSI TUHAN
29. SYAIR MEDIATOR
30. SYAIR ASKETISME DAN MA’RIFAH
31. SYAIR MATILAH SEBELUM MATI
32. SYAIR KEMATIAN DAN MAKAM MISTIK
33. SYAIR KESATUAN RUH
34. SYAIR DUNIA KHAYALAN
35. SYAIR DAYA TARIK CINTA
36. SYAIR GEJALA - JEMBATAN MENUJU HAKEKAT
37. SYAIR POHON-PIR ILUSI
38. SYAIR KESADARAN KOSMIK
39. SYAIR RUH SEMESTA TERSINGKAP PADA PARA NABI DAN WALI
40. SYAIR NORMA PARA PEMBAWA WAHYU ILAHI
41. SYAIR RAHASIA KEBURUKAN
42. SYAIR SENIMAN YANG SEMPURNA
43. SYAIR HIKMAH KETIDAKSEMPURNAAN
44. SYAIR NISBINYA KEBURUKAN
45. SYAIR KEBAIKAN DALAM SEGALA SESUATU YANG BURUK
46. SYAIR KEKUATAN YANG TAK TERLIHAT
47. SYAIR TANGGUNG JAWAB MORAL
48. SYAIR APAPUN YANG TUHAN KEHENDAKI PASTI TERJADI
Tidak ada komentar: