REPLIKA MASJIDIL HARAM -Semarang Punya Wisata Haji Serasa di Mekah-Madinah
Gambar Replika KABAH
Diam-diam kota Semarang memendam objek wisata
religi. Setelah heboh wisata Masjid Kapal Nabi Nuh, kini muncul lagi destinasi
yang tak kalah menariknya, Replika Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.
Banyak orang takjub. Karena datang ke sini serasa
haji dan umroh di tanah suci. Kota 'Mekah dan Madinah' ini berada di sekitar 15
km pinggiran kota. Tepatnya di Jl Muntal Kelurahan Mangunsari Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang Jawa Tengah. Lokasi seluas 3 hektare ini sebenarnya
dibangun dengan maksud untuk manasik haji dan umrah umat Islam.
Namun karena bentuk dan ukurannya yang besar dan
mirip dengan aslinya di Arab Saudi, masyarakat juga menjadikanya sebagai
sasaran kunjungan wisata religi.
Kompleks manasik haji-umrah eksekutif ini mulai
aktif 2014. Diberi nama Firdaus Fatimah Zahra, karena dibangun oleh PT. Fatimah
Zahra, sebuah biro perjalanan haji dan umrah di Semarang. Semula berdiri hanya
untuk manasik haji umroh Fatimah Zahra. Namun sekarang sudah dipakai juga untuk
manasik haji dan umrah biro yang lain. Bahkan masyarakat umum sudah
menjadikannya sebagai objek wisata religi. Jika hari libur ribuan orang datang
dari berbagai kota untuk menyaksikan replika Mekah dan Madinah KW ini.
"Dulunya hanya untuk manasik haji umroh jamaah
Fatimah Zahra. Sekarang biro umroh lain banyak yang manasik di sini. Bahkan
masyarakat umum makin banyak yang datang untuk berwisata," kata Edi S,
petugas Fatimah Zahra.
Gambar Replika HAJAR ASWAD
Hampir setiap pengunjung datang baik dari jamaah
umroh maupun masyarakat umum. Jika hari libur sampai ribuan orang. Mereka
berombongan menggunakan bus dari Demak, Solo, Jepara, Pekalongan, Jogja dan
lainya "Kalau dulu wisata Wali Songo hanya di makam makam wali, sekarang
ditambah dengan tujuan wisata haji dan umroh ke sini," tambahnya.
Memasuki kompleks ini benar benar serasa di Arab
Saudi. Dari depan berdiri megah gapura Firdaus Fatimah Zahra. Setiap pengunjung
dikondisikan seolah olah datang untuk haji dan umroh beneran. Setelah parkir
mobil/bus, lalu turun kendaraan di "Bandara King Abdul Aziz".
Kemudian masuk "pintu imigrasi" dengan menyerahkan tiket masuk yang
berfungsi sebagai paspor.
Setelah lolos masuk bandara lalu transit dengan
duduk di kursi bandara menunggu jemputan. Ruang bandara buatan itu juga mirip
dengan aslinya. Dari situ pengunjung dipandu menuju pintu masuk Masjidil Haram.
Di dalamnya melihat bangunan replika ka'bah yang besarnya separo dari aslinya.
Suasananya mirip.
Sumber : JPNN
Tidak ada komentar: