Ziaroh Makan Asli Sunan Bonang Tuban Wali Songo



Sunan Bonang merupakan salah satu wali Songo penyebar agama Islam di Jawa Timur. Ia termasuk Wali yang tua dan guru Sunan Kalijaga. Sunan Bonang dimakamkan di desa Kutoarjo Kecamatan Tuban Kota, sebelah barat masjid Jami Tuban.

Angka tahun makam ini dinyatakan dalam condro sengkolo pada dinding makam berbunyi : ”Jalma Utama Pengapit Darat” atau tahun 1261. komplek makam Sunan Bonang mempunyai keunikan, yaitu: pada dinding gapura terdapat ragam hias piring porselen dari China, disebelah kiri gapura terdapat tempat air besar konon airnya untuk upacara penumpahan, dan disebelah kanan gapura ada tempat minum gajah sebagai kendaraan para wali dan bupati yang hadir ke makam itu. Fasilitas yang ada dan menjadi pendukung sebagai obyek dan daya tarik wisatawan ialah : masjid, penginapan , kamar mandi, warung makan dan minum, warung penjualan souvenir (souvenir khas adalah tasbih kayu berukuran besar).




Sunan Bonang Dilahirkan pada tahun 1465,
dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Dia adalahputra
Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Bonang
adalah sebuah desa di kabupaten Rembang.

Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 M, dan
Menurut beberapa sumber, Makam sunan
bonang terdapat di beberapa tempat. Ada yang
mengatakan di dusun Bonang Lasem kab.

Rembang-Jateng, di pulau Bawean kab Gresik-
Jatim, di desa Singkal kab. Kediri-Jatim dan di
Kelurahan Kutorejo kab Tuban-Jatim.

Tetapi diantara ke empat lokasi tersebut, Makam
sunan Bonang yang terdapat di kelurahan
Kutorejo Tuban adalah yang paling banyak di
kunjungi peziarah
Dalam Serat Darmo Gandhul, Sunan Bonang
disebut Sayyid Kramat merupakan seorang Arab
keturunan Nabi Muhammad.

Sunan Bonang juga terkenal dalam hal ilmu
kebathinannya. Ia mengembangkan ilmu (dzikir)
yang berasal dari Rasullah SAW, kemudian beliau
kombinasi dengan kesimbangan pernafasan yang
disebut dengan rahasia Alif Lam Mim, yang
artinya hanya Allah SWT yang tahu.

Sunan Bonang juga menciptakan gerakan-
gerakan fisik atau jurus yang Beliau ambil dari
seni bentuk huruf Hijaiyyah yang berjumlah 28
huruf dimulai dari huruf Alif dan diakhiri huruf Ya’.

Iamenciptakan Gerakan fisik dari nama dan
simbol huruf hijayyah adalah dengan tujuan yang
sangatmendalam dan penuh dengan makna,
secara awam penulis artikan yaitu mengajak
murid-muridnya untuk menghafal huruf-huruf
hijaiyyah dan nantinya setelah mencapai
tingkatnya diharuskan bisa baca dan memahami
isi Al-Qur’an. Penekanan keilmuan yang
diciptakan Sunan Bonang adalah mengajak
murid-muridnya untuk melakukan Sujud atau
Salat dan dzikir.

Hingga sekarang ilmu yang diciptakan oleh Sunan
Bonang masih dilestarikan di Indonesia oleh
generasinya dan diorganisasikan dengan nama
Padepokan Ilmu Sujud Tenaga Dalam Silat Tauhid
Indonesia.Wisata Indonesia Surga Dunia.





Tidak ada komentar:

BESSI BAJA AL-JAWA. Diberdayakan oleh Blogger.